PoliteknikNegeri Cilacap adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Politeknik Negeri Cilacap berdiri tahun 2014. Program studi yang dibuka oleh Politeknik Negeri Cilacap, yaitu: D3 Teknik Eletronika. D3 Teknik Listrik. D3 Teknik Informatika. D3 Teknik Mesin. D4 Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan. 1…lanjutan dari materi bimbingan sebelumnya i “Mengenal Perguruan Tinggi” PERBEDAAN PENDIDIKAN AKADEMIK DENGAN VOKASIKetika bicara soal perguruan tinggi, hal pertama yang terpikir oleh Anda pasti adalah kata“sarjana”. Sebenarnya nggak heran sih, karena dari dulu kuliah memang identik dengan tingkatpendidikan Strata 1 S1 dimana seseorang harus menghabiskan waktu kurang lebih 4 tahununtuk menuntut ilmu di bidang tertentu agar mendapatkan informasi yang tersedia untuk pendidikan vokasi terbilang lebih sedikit dibanding informasipendidikan akademik seperti program S1 alias Sarjana. Bahkan masih banyak yang salah pahamkalau pendidikan vokasi adalah “buangan” yang nggak berhasil masuk kuliah S1. Duh, ini samasekali nggak benar!Pendidikan akademik dan pendidikan vokasi adalah dua jenis pendidikan tinggi yang yang satu bukan berarti lebih baik dari yang lain. Memilih pendidikan vokasi danpendidikan akademik bisa jadi pilihan yang baik ataupun buruk untuk Anda jika Andamemilih yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Jadi, akan lebih baik jika Anda pahamiterlebihdahulu perbedaan antara pendidikan vokasi dan pendidikan akademik sebelumAnda bisa memilih yang mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmPendidikan Vokasi dan Pendidikan Akademik Lebih Bagus yang Mana?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyata2pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu 1. Pendidikan akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana S1, magister S2, dan doktoral S3; 2. Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma diploma 1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1; dan 3. Pendidikan profesi/spesialis, yaitu pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaandengan akan mendapatkan Anda yang baru lulus SMK/ SMA/ Sederajat, pendidikan tinggi yang bisa Anda pilih adalahpendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademik lebih memfokuskanpembelajaran dalam hal-hal terkait penelitian dan inovasi sebagai bentuk pemecahan masalah dalambidang jurusan tertentu, sedangkan pendidikan vokasi lebih memfokuskan pembelajaran padapeningkatan kemampuan siap kerja dalam bidang jurusan tertentu. Keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, itulah sebabnya pendidikan akademik tidak lebih bagus dari pendidikan vokasi atau pun sebaliknya. Kedua jenis pendidikan ini harusnya disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan aspirasi Anda di masa depan. Jika Anda ingin memperdalam suatu ilmu bidang kejuruan dengan cara memahami teori untuk meneliti fenomena di sekitarmu, maka pendidikan akademis adalah pilihan yang tepat. Tapi, jika Anda ingin mendalami suatu bidang kejuruan dengan cara mengembangkan diri dalam hal kemampuan untuk bekerja di bidang tertentu, pendidikan vokasi adalah pilihan yang Vokasi dan Pendidikan Akademik Lebih Bagus yang Mana?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ternyatapendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu 4. Pendidikan akademik, yaitu pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana S1, magister S2, dan doktoral S3; 5. Pendidikan vokasi, yaitu pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma diploma 1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1; dan 6. Pendidikan profesi/spesialis, yaitu pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaandengan akan mendapatkan Anda yang baru lulus SMK/ SMA/ Sederajat, pendidikan tinggi yang bisa Anda pilih adalahpendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademik lebih memfokuskanpembelajaran dalam hal-hal terkait penelitian dan inovasi sebagai bentuk pemecahan masalah dalambidang jurusan tertentu, sedangkan pendidikan vokasi lebih memfokuskan pembelajaran padapeningkatan kemampuan siap kerja dalam bidang jurusan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, itulah sebabnya pendidikan akademik tidaklebih bagus dari pendidikan vokasi atau pun sebaliknya. Kedua jenis pendidikan ini harusnyadisesuaikan dengan kebutuhan Anda dan aspirasi Anda di masa depan. Jika Anda inginmemperdalam suatu ilmu bidang kejuruan dengan cara memahami teori untuk meneliti fenomena disekitarmu, maka pendidikan akademis adalah pilihan yang tepat. Tapi, jika Anda ingin mendalamisuatu bidang kejuruan dengan cara mengembangkan diri dalam hal kemampuan untuk bekerja dibidang tertentu, pendidikan vokasi adalah pilihan yang sampai di sini sudah mempunyai gambaran tentang pendidikan akademik dan vokasibukan? ayo mantapkan lagi pilihan Anda…Pendidikan Vokasi Mitos, Fakta, dan Pertanyaan yang Sering DitanyakanIdealnya, pendidikan vokasi mempersiapkan mahasiswanya dengan pengetahuan dan kemampuanyang relevan dengan industri saat ini sehingga selulusnya nanti mereka akan mudah mendapatkanpekerjaandan menyesuaikan diri di dunia kerja. Sayangnya, jika dibandingkan dengan kenyataan saat ini,mungkin banyak dari Anda yang menyangkal bahwa hal ini sepenuhnya benar dan malahmenyurutkan niatmu untuk memilih pendidikan banyak opini dan “katanya-katanya” seputar pendidikan vokasi yang beredar di sekitarAnda, dan dijamin Anda pasti penasaran apakah hal tersebut benar atau tidak adanya. Nah,daripada mempercayai “katanya- katanya” yang belum tentu benar, ada baiknya Anda simakkupas tuntas pertanyaan yang paling sering diajukan terkait pendidikan vokasi yang ada dibawah Kenapa Pendidikan Vokasi Bisa Bikin Lulusannya Siap Kerja?A Kurikulum pendidikan vokasi dirancang untuk membuat lulusannya mendapatkan lebihbanyak pengalaman kerja sebagai bekal mereka memasuki dunia kerja. Dalam kegiatanperkuliahan, mahasiswa pendidikan vokasi mendapatkan porsi belajar teori dan praktikdengan perbandingan 30 praktik lebih banyak dialokasikan waktunya dengan tujuan agar mahasiswa pendidikanvokasi dapat melatih kemampuan praktikalnya sesuai dengan bidang industri yang dipilihdengan maksimal. Untuk mendukung kegiatan pelatihan kemampuan selama perkuliahan,nggak jarang kampus menyediakan sarana dan prasarana yang dibuat menyerupailingkungankerja yang sebenarnya untuk latihan simulasi, bahkan berkerja sama dengan pelaku industriterkait agar mahasiswanya berkesempatan untuk praktik langsung di dunia kerja dalam bentukpelatihan maupun kerja Lulusan Pendidikan Vokasi Katanya Bakal Lebih Mudah Mendapatkan Nyatanya Lebih Banyak Lowongan Kerja Untuk Lulusan S1, Bahkan Ada YangNggak Menerima Lulusan Pendidikan Vokasi?A Lulusan pendidikan vokasi memang dipersiapkan untuk siap terjun ke dunia kerja, tapi hal ituTIDAK MENJAMIN semua lulusan vokasi pasti mudah mendapatkan beberapa hal yang mempengaruhi kemudahan seseorang dalam mendapatkan pekerjaanketika lulus nanti. Akan tetapi, gelar diploma atau sarjana bukanlah hal yang menentukanmudah atau tidaknya mendapatkan pekerjaan. Di luar sana juga banyak lulusan SMK dan S1yang kesulitan mendapatkan kerja tidak peduli jurusan apa yang mereka ambil dan garis besar, ada 2 hal yang dapat mempengaruhi mudah atau tidaknya seseorangmendapatkan pekerjaan, yaitu 1. Bagaimana ia mampu mengembangkan dirinya selama bersekolah/ Berkuliah -Ini bisa dalam hal mengukir prestasi akademik sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan yang ia tempuh, memilih bidang dan jurusan yang paling sesuai dengan minat dan cita-citanya, dan melatih kemampuan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja lewat berbagai kegiatan baik dalam ataupun luar sekolah/kampus. 2. Bagaimana ia mampu mencari kesempatan – Ini bisa dalam hal membangun jejaring dan mengukir prestasi di dalam dan luar sekolah/ kampus, mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sesuai dengan minatnya, dan memilih sekolah/kampus yang sudah bekerjasama dengan industri untuk memudahkannya mendapatkan akses ke pengalaman kerja langsung serta kesempatan lowongan kerja yang lebih banyak untuk lulusan S1 dan perusahaan yang tidakmenerima lulusan pendidikan vokasi, ini sangat relatif. Mungkin persyaratan ini muncul karenaperusahaan membutuhkan sumber daya yang memiliki kompetensi yang hanya dimiliki olehlulusan S1 untuk posisi ada juga perusahaan yang memang “pilih kasih”, yang nggak mau memberikan kesempatanuntuk lulusan pendidikan vokasi tanpa melihat terlebih dahulu kompetensi yang dimiliki. TapiAnda nggak perlu khawatir, karena nggak semua perusahaan punya pola pikir seperti ini. Kalausudah begini, sih, tergantung Anda apakah masih berminat dan memiliki aspirasi untuk bekerjadan berkarya di perusahaan tersebut?Lagipula, portal untuk menemukan informasi lowongan kerja sangatlah banyak, bahkan sudahdibuat secanggih mungkin untuk kita dapat menyaring informasi lowongan yang sesuai dengankualifikasi yang sesungguhnya Anda miliki tanpa menjadikan gelar pendidikan tinggi sebagai syarat mutlak. Asal Anda mencari di tempat dan dengan cara yang tepat serta gigih dalam mencari, Anda pasti menemukan lowongan kerja yang pas untukmu. Q Apakah Lulusan SMA/SMK/MA Bisa Masuk Pendidikan Vokasi? A Siapa saja bisa berkuliah di pendidikan vokasi. Akan tetapi, mungkin ada beberapa program studi prodi yang mensyaratkan pendaftarnya haruslah dari latar belakang pendidikan tertentu, misalnya pendidikan vokasi prodi Farmasi mensyaratkan lulusan SMA IPA, atau pendidikan vokasi Analis Kimia mensyaratkan siswa lulusan SMK dengan jurusan yang sama. Tapi ingat, nggak semua kampus yang menyediakan pendidikan vokasi mensyaratkan hal yang sama untuk program studi tertentu, ya. Ada baiknya Anda tanyakan langsung ke kampus tujuan untuk mengkonfirmasi persyaratan yang dibutuhkan dan berlaku di kampus tersebut. Q Apa Saja Program Studi yang Tersedia di Pendidikan Vokasi? A Ada 4 tingkatan program studi yang bisa Anda pilih di pendidikan vokasi, yaitu 1. Diploma 1 D1 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 1 tahun ± 32 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Pratama. 2. Diploma 2 D2 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 2 tahun ± 64 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Muda. 3. Diploma 3 D3 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 3 tahun ± 112 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Madya. 4. Diploma 4 D4 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 4 tahun ± 144 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Sarjana Terapan.Berbeda dengan pendidikan akademik yang berjenjang harus ambil S1 dulu sebelum bisa lanjut S2,dan seterusnya, tingkatan program studi di pendidikan vokasi tidak bisa diambil berjenjang. Artinya,setelah lulus sekolah, Anda hanya bisa memilih salah satu dari 4 jenjang program studi pendidikanvokasi yang mensyaratkan lulusan SMA IPA, atau pendidikan vokasi Analis Kimia mensyaratkan siswa lulusan SMK dengan jurusan yang sama. Tapi ingat, nggak semua kampus yang menyediakan pendidikan vokasi mensyaratkan hal yang sama untuk program studi tertentu, ya. Ada baiknya Anda tanyakan langsung ke kampus tujuan untuk mengkonfirmasi persyaratan yang dibutuhkan dan berlaku di kampus tersebut. Q Apa Saja Program Studi yang Tersedia di Pendidikan Vokasi? A Ada 4 tingkatan program studi yang bisa Anda pilih di pendidikan vokasi, yaitu 1. Diploma 1 D1 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 1 tahun ± 32 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Pratama. 2. Diploma 2 D2 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 2 tahun ± 64 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Muda. 3. Diploma 3 D3 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 3 tahun ± 112 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Ahli Madya. 4. Diploma 4 D4 pendidikan vokasi yang dapat diselesaikan selama 4 tahun ± 144 SKS dengan syarat kelulusan berupa laporan praktik dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari program studi ini akan memiliki gelar Sarjana Terapan.Berbeda dengan pendidikan akademik yang berjenjang harus ambil S1 dulu sebelum bisa lanjut S2,dan seterusnya, tingkatan program studi di pendidikan vokasi tidak bisa diambil berjenjang. Artinya,setelah lulus sekolah, Anda hanya bisa memilih salah satu dari 4 jenjang program studi pendidikanvokasi yang tersedia. Q Aku Lihat Ada Jurusan Teknik Elektro S1 dan D3. Apa Bedanya, dan yang Mana sebaiknya Dipilih? A Ada banyak sekali jurusan kuliah yang tersedia dalam program pendidikan akademik ataupun vokasi. Perbedaan utama tertentu terletak pada masa studi yang akan ditempuh dan kurikulum ajar yang diterapkan program sarjana lebih ke pemahaman teori untuk pemecahanmasalah, dan program diploma lebih ke pengembangan ilmu terapan sesuai bidangindustri.Perbedaan umum lainnya yang bisa Anda temukan dalam jurusan yang tersedia di dua jenispendidikan ini adalah fokus program studinya. Jika program studi S1 menawarkan fokuspembelajaran yang umum, program studi D3 atau diploma lainnya menawarkan fokuspembelajaran yang jika dalam program studi S1 ada jurusan Teknik Elektro, di program studi D3 ataudiploma lainnya ada jurusan Teknik Elektro Arus Kuat, Teknik Elektro Arus Lemah, danTelekomunikasi. Jika di program studi S1, jurusan- jurusan yang ada di program studi D3 ataudiploma lainnya tersedia dalam peminatan yang bisa dipilih di semester Apa Bedanya D4 dan S1? Kan Sama-Sama Sarjana?Mengacu pada UU, S1 dan Diploma 4 D4 sama-sama disebut jenjang sarjana, namun D4dikenal sebagai sarjana terapan. Masa perkuliahan dan beban studi S1 dan D4 pun relatif samayaitu, sekitar 4 tahun dan 144 SKS. Yang paling berbeda adalah komposisi S1 menitikberatkan pada teori. Perbandingannya 60 persen teori dan 40 persenpraktik. Sebaliknya, D4 lebih fokus pada praktik dengan perbandingan 40 persen teori dan 60persen itu, program studi D4 dan S1 umumnya juga berbeda. Misalnya, prodi S1 Teknik Sipil dan D4Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, S1 Akuntnansi dan D4 Akuntansi SektorSipil, S1 Ilmu Perpustakaan dan D4 Pengelolaan Informasi dan Manajemen Arsip. Dengan kata lainbanyak prodi D4 yang memang nggak akan Anda temukan di ada juga sih, prodi D4 yang persis sama dengan S1, misalnya D4 Kebidanan UniversitasPadjadjaran dan S1 Kebidanan di Universitas Airlangga. Penekanan studi D4 Kebidanan dan S1Kebinanan agak berbeda, yakni S1 Kebidanan fokus pada keilmuannya sementara D4Kebidanan padapraktiknya. Namun keduanya sama-sama bisa menjalani profesi Bidan danbisa pula meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih lain antara strata D4 dan S1 adalah gelar lulusannya. Lulusan S1 umumnya bergelarsarjana diikuti sesuai prodi/ bidang yang diambil, contohnya Sarjana Kebidanan atau STSarjana Teknik, atau Sarjana Seni. Sementara gelar lulusan D4 adalah Sarjana Sains Terapan STr. diikuti prodi atau bidang studi yang diambil, contohnya S Sarjana Terapan Teknik atauS Tr. Keb Sarjana Terapan Kebidanan. Oya, seorang sarjana terapan bisa meneruskan pendidikanhingga mendapatkan gelar magister terapan atau doktor Apakah Ada Perbedaan Dalam Hal Seleksi Pendidikan Akademik Dengan Vokasi?A Selain jumlahnya yang tersebar, pendidikan vokasi juga menyediakan bidang jurusan yangmembutuhkan berbagai macam keahlian nggak heran kalau masing-masingkampus memiliki caranya sendiri untuk menyeleksi calon mahasiswa yang dianggap cocokuntuk menuntut ilmu di suatu bidang masuk pendidikan vokasi tidak dilaksanakan secara serentak, alias dilaksanakan secaramandiri di kampus yang menyediakan pendidikan vokasi alias Seleksi Mandiri. Jalur yang disediakanpun bermacam-macam seperti jalur prestasi menggunakan nilai rapor, jalur beasiswa tidak mampu,dan jalurreguler dengan tes. Seleksi lewat jalur reguler umumnya melalui tes administratif, tesujiantertulis, tesujikemampuan terkait bidangjurusan, dantes wawancara untuk tahap seleksi yangsudah lebih tinggi. Untuk mengetahui langkah-langkah seleksi yang harus Anda tempuh dijalur masuk pendidikan vokasi manapun, ada baiknya jika Anda langsung menanyakan halterkait ke kampus yang menyediakan pendidikan vokasi yang Anda RPLberfungsi sebagai panduan pelaksanaan layanan dengan dilengkapi materi bimbingan sesuai topik yang dirumuskan. RPL dan Materi BK SMA/MA/SMK kelas 12 Tema Kiat Sukses Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi. RPL dilengkapi dengan penjelasan tentang metode, teknik dan media bimbingan yang akan digunakan. Adapun materi bimbingan memuat informasi dan Jakarta - detikers yang saat ini hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sudah tahukan perbedaan Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi? Apa saja perbedaan ketiganya?Ketiganya sama-sama pendidikan akademik dalam jenjang pendidikan tinggi. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, pasal 15 disebutkan bahwa Pendidikan akademik merupakan Pendidikan Tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu Pengetahuan dan dari akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud di terdapat beberapa bentuk atau jenis perguruan tinggi, yakni universitas, institut dan sekolah adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Dan jika memenuhi syarat sebuah universitas bisa menyelenggarakan pendidikan profesi."Contohnya adalah Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, dan sebagainya," demikian dikutip Tim detikcom dari akun Instagram pada Rabu, 27 Januari institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan Institut antara lain Institut Teknologi Bandung, Institut Sepuluh November, dan Institut Kesenian sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun ilmu pengetahuan dan/atau memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Contohnya adalah Stikers Panti Rapih, Sekolah Tinggi Pariwisata STP Trisakti dan Sekolah Tinggi Hukum setelah mengenal bentuk dan perbedaan universitas, institut, dan sekolah tinggi semoga detikers sudah punya gambaran untuk memilih pendidikan untuk jenjang perguruan tinggi. erd/nwy
Bimbingankonseling adalah jurusan yang merupakan bagian dari ilmu psikologi. Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar tentang perilaku manusia dan juga cara menjadi konselor handal. Bedanya, jurusan ini lebih fokus di dunia pendidikan sehingga biasanya masuk ke Fakultas Ilmu Pendidikan.
Jurusan Bimbingan Konseling – Di dunia pendidikan, salah satu bidang keguruan yang penting yaitu Bimbingan dan Konseling atau BK. Seorang guru BK memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing sekaligus memberikan konseling jika siswa memiliki permasalahan. Profesi ini tidak bisa dilakukan sembarang orang karena ada pendidikan khususnya. Guru BK tidak diangkat begitu saja oleh sekolah. Guru di bidang ini perlu menempuh pendidikan jenjang Sarjana di jurusan bimbingan dan konseling. Calon guru akan belajar berbagai teori sekaligus mengikuti praktik untuk bisa menjadi lulusan BK yang kompeten. Lalu, apa sebenarnya jurusan BK itu? Apa saja yang dipelajari? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk! Tentang Jurusan Bimbingan Konseling Bimbingan konseling adalah jurusan yang merupakan bagian dari ilmu psikologi. Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar tentang perilaku manusia dan juga cara menjadi konselor handal. Bedanya, jurusan ini lebih fokus di dunia pendidikan sehingga biasanya masuk ke Fakultas Ilmu Pendidikan. Jurusan ini menggabungkan ilmu psikologi dan ilmu pendidikan. Mahasiswa akan belajar tentang kepribadian, perilaku manusia, teori psikologi, dan lain sebagainya. Di samping itu, mahasiswa juga dididik untuk menangani kasus kenakalan remaja, menjadi konselor, memberikan bimbingan positif, dan juga memberikan arahan. Baca juga Yuk, Mengenal Lebih Jauh Jurusan PGSD! Materi Perkuliahan Jurusan bimbingan konseling di jenjang Sarjana memiliki kurikulum pendidikan untuk 8 semester atau 4 tahun. Selama masa tersebut, mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan juga melakukan banyak praktik. Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan sering melakukan analisis permasalahan guna mengasah kemampuan konselingnya. Perkuliahan di jurusan ini tentunya akan berbeda-beda untuk setiap perguruan tinggi. Masing-masing kampus telah menyusun kurikulum pendidikan tersendiri yang harus diikuti oleh mahasiswa. Di dalam kurikulum tersebut, terdapat berbagai mata kuliah yang perlu diambil mahasiswa. Sebagai gambaran, berikut ini daftar mata kuliah bimbingan konseling di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Perguruan Tinggi yang Membuka Jurusan BK Bimbingan konseling termasuk program yang telah banyak diajarkan di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Kamu bisa menemukan jurusan ini di berbagai kampus terutama perguruan tinggi yang fokus di dunia pendidikan. Kamu pun tidak perlu khawatir jika ingin masuk ke jurusan ini karena ada banyak pilihan. Ada banyak perguruan tinggi ternama di Indonesia yang membuka jurusan ini baik di kampus swasta atau pun negeri. Beberapa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bimbingan konseling yaitu Universitas Pendidikan IndonesiaUniversitas Negeri SemarangUniversitas Negeri YogyakartaUniversitas Negeri MalangUniversitas Katolik Indonesia Atma JayaUniversitas Ahmad DahlanUniversitas Sebelas MaretUniversitas SriwijayaUniversitas Negeri Jakarta Perhatikan informasi perkuliahan di jurusan bimbingan konseling BK ini jika kamu tertarik masuk ke program tersebut. Jurusan ini cukup populer dan dibuka di berbagai kampus di Indonesia. Kamu bisa memilih kampus yang paling sesuai dengan minat. Raih impian masuk kampus pilihanmu bersama Indonesia College. Tersedia bimbingan khusus PTN, Kedokteran, Sekolah Kedinasan, IUP UGM, dan KKI UI. Belajar juga makin mudah dengan adanya layanan Bimbel Online. Dapatkan informasi terkini dunia perkuliahan di blog Cek juga halaman kami lainnya di dan – Indonesia College sudah berpengalaman sejak tahun 1993.
1 menjamin keterikatan dan motivasi mahasiswa 2. membantu mahasiwa memperoleh pengetahuan dan mengembangan pemahaman 3. memampukan mereka agar bisa menunjukkan pengetahuan dan pemahaman melalui kinerja serta tindakan 4. mendorong mereka untuk berefleksi kritis tentang dunia dan sekitarnya 5. membangun kemampuan mahasiswa untuk mengendalikan
MengenalPerguruanTinggi MateriBimbinganKonseling Kelas XII Semester 1SK - KD AspekPerkembangan WawasandanPersiapanKarir KompetensiDasar Siswamengenalbentuk, jenjangdancaramasukPerguruanTinggiIndikatorPencapaian SiswamengetahuibentukPerguruanTinggi SiswamengetahuiJenjangPerguruanTinggidanGelar SiswamengetahuicaramasukPerguruanTinggiMateri • BentukPerguruanTinggi DalamPeraturanPemerintahnomor 30 tahun 1990 tentangPendidikanTinggidisebutkanbahwapendidikantinggiterdiridaripendidikanakademikdanpendidikanprofesional. • PendidikanAkademik ; mengutamakanmutudanmemperluaswawasanilmupengetahuan. Pendidikantersebutdiselenggarakanoleh Universitas, Institut, danSekolahTinggi. • PendidikanProfesional; mengutamakanpeningkatankemampuandanpenerapanilmupengetahuan. Pendidikaninidiselenggarakanoleh AkademidanPoliteknikJenjangdanGelar PT 1. Program Pendidikan Non GelarJenjangdanGelar PT 2. Program PendidikanGelarJenjangdanGelar PT JenisGelarAkademik Strata 1JenjangdanGelar PT Lanjutan…CARA MASUK PT 1. PerguruanTinggiNegeri 1. JalurPrestasi 2. SNMPTN Undangan 3. SNMPTN Tulis 4. UjianMasuk 2. PerguruanTinggiSwasta 1. PenelusuranMinatdanKemampuan 2. UjianTulis 3. PerguruanTinggiKedinasan Tesmasukbaikakademikmaupun non akademik yang diselenggarakansendirioleh • Tuliskankelebihandankelemahan yang kalian miliki ! • Tuliskan 6 alternatifpilihan program studilanjutanapabila kalian terjaring SNMPTN Undangan ! • Tuliskan 2 pilihan program studi yang paling diinginkan+ PT penyelenggaranya ! • Langkah-langkahapa yang dilakukandalammempersiapkandirimeraihmasuk PT tersebutdiatas ?UjiKompetensi Untukevaluasibelajarklik link dibawahini UjiKompetensiReferensi Referensi /sumber PeraturanPemerintah No. 30 tahun 1990 tentangPendidikanTinggi Permendiknas No. 34 tahun 2010 tentangPolaPenerimaanMahasiswaBaru PTN www. SNMPTN www. SNMPTN & EditorPenutup TerimaKasih SelamatBelajar ViewPengenalan Perguruan Tinggi PPTs online, safely and virus-free! Many are downloadable. Learn new and interesting things. Nur Hasib Mengenal Jaringan Jaringan komputer adalah penggabungan komputer yang lebih dari satu untuk mencapai tujuan tertentu. EVALUASI PROGRAM BK - Title: ACTION RESEARCH Author: Kistono Last June 17, 2009 Posted in Firla D. Lutvitasari 06104241034 at 1133 pm by adminkarir Setelah menyelesaikan SMU, anda bercita-cita melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Anda sering merasa bingung dan bimbang dalam menentukan perguruan tinggi yanga akan anda pilih serta fakultas yang akan anda masuki. Untuk itu, anda memerlukan informasi tentang kelanjutan studi yang berkaitan dengan program khusus yang anda pilih. Bentuk Pendidikan Tinggi Banyak sekali perguruan tinggi yang dapat djumpai di Indonesia, antara lain Universitas Gajah Mada, UNY, Universitas Jenderal Sudirman, Akademik Gizi dan Sekolah Tinggi Akuntansi. Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bentuk pendidikan tinggi adalah sebagai berikut 1. Akademi merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang/ sebagai ilmu pengetahuan atau kesenian tertentu. Contoh Akademi Karawitan, Akademi Ilmu Kemasyarakatan, Akademi Pariwiasata dan Akademi Akuntansi. 2. Politeknik adalah pendidikan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah pengetahuan khusus. Contoh Politeknik Negeri Semarang 3. Sekolah tinggi merupakan pendiidkan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam bidang disiplin ilmu tertentu. Contoh Sekolah Tinggi Ilmu Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Pariwisata, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Perbankan. 4. Institut adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. Contoh Institut Teknologi Bandung ITB dan Institut Pertanian Bogor IPB. 5. Universitas adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas dari bermacam-macam disiplin ilmu. Contoh Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dll. Bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi di institute, sekolah tinggi dan universitas akan memperoleh gelar sarjana. Jurusan/ Program Studi di PTN Memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi tidak boleh dilakukan sembarangan dan asal-asalan, sebab kesalahan dalam memilih akan berakibat tidak baik terhadap prestasi dan masa depan yang diinginkan. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih prodi di perguruan tingi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat memilih jurusan di kelas XI. Adapun pertimbangan tersebut diantaranya Minat dan kemampuan pribadi Prestasi akademik selama di SMA Hasil tes psikologi Kemampuan social ekonomi keluarga peluang “kursi” pada jurusan yang dituju Lokasi, letak, akomodasi ke perguruan tinggi, dll Pilihan Program srudi di PTN dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok IPA dan kelompok IPS. Setiap kelompok dibagi lagi dalam dua bagian, yaitu bagian pendidikan dan bagian non pendidikan. Agar anda dapat belajar di perguruan tinggi dengan baik, dalam memilih program studi sebaiknya disesuaikan dengan bakat yang dimiliki, sifat-sifat, dan biaya yang ada. Permalink 1 Dalam Pendidikan Tinggi Oleh Tim Edukasi Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak Materi Terbuka. 2. ii Diterbitkan oleh: Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta 12190, Kotak Pos 124 Telepon (021) 52509, Faksimile (021) 5736088, Situs www.pajak.go.id, Layanan Informasi dan
0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes8 views7 pagesRPL Dan Materi BK - Kita Sukses Diterima Di Perguruan TinggiOriginal Title10. RPL DAN MATERI BK - KITA SUKSES DITERIMA DI PERGURUAN TINGGIJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Untukmasuk ke perguruan tinggi, siswa harus mempersiapkan beberapa hal penting, seperti dokumen penting, potensi, dan rencana hidup. Maka dari itu, sangat penting bagi siswa untuk melakukan konsultasi dengan guru BK untuk mempermudah dan membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan dan mempersiapkan beberapa hal penting sebelum memasuki perguruan tinggi. Berikut penjelasannya. 1.
ArticlePDF Available AbstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, peran Guru BK, dan hambatan yang di alami selama proses bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di SMAN Jakarta Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei menggunakan metode kualitatif. Narasumber penelitian ini adalah Koordinator BK SMAN di Jakarta Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Survei, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian diuji dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpul data. Teknik analisis data mengikuti konsep analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di laksanakan sejak siswa duduk di kelas X semester pertama yaitu dengan memberikan informasi tentang jalur masuk ke perguruan tinggi terutama jalur masuk SNMPTN yaitu jalur masuk yang menggunakan nilai raport dari semester 1 - 5. Selanjutnya bimbingan karier dilaksanakan ketika siswa berada di kelas XII semester pertama pihak sekolah yang di prakarsai guru BK mengundang perguruan tinggi universitas, institute, akademi, sekolah tinggi untuk memberikan informasi kepada siswa, selain itu mengundang alumni yang sudah berhasil masuk di perguruan tinggi negeri untuk berbagi pengalamannya. Keterbatasan waktu yang dimiliki Guru BK menjadi salah satu hambatan sehingga kegiatan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi tidak bisa teroptimalisasikan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 23 Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia is licensed under A Creative Commons Attribution-Non Commercial International License. PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER UNTUK MEMPERSIAPKAN SISWA MEMASUKI PERGURUAN TINGGI DI SMAN SE- JAKARTA UTARA Resti Susanti 1 1Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia E-mailPulaurempang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, peran Guru BK, dan hambatan yang di alami selama proses bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di SMAN Jakarta Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei menggunakan metode kualitatif. Narasumber penelitian ini adalah Koordinator BK SMAN di Jakarta Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan survei, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian diuji dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpul data. Teknik analisis data mengikuti konsep analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di laksanakan sejak siswa duduk di kelas X semester pertama yaitu dengan memberikan informasi tentang jalur masuk ke perguruan tinggi terutama jalur masuk SNMPTN yaitu jalur masuk yang menggunakan nilai raport dari semester 1-5. Selanjutnya bimbingan karier dilaksanakan ketika siswa berada di kelas XII semester pertama pihak sekolah yang diprakarsai guru BK mengundang perguruan tinggi universitas, institut, akademi, sekolah tinggi untuk memberikan informasi kepada siswa, selain itu mengundang alumni yang sudah berhasil masuk di perguruan tinggi negeri untuk berbagi waktu yang dimiliki Guru BK menjadi salah satu hambatan sehingga kegiatan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi tidak bisa teroptimalisasikan. Kata Kunci Bimbingan Karier; Perguruan Tinggi I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum SMA dirancang untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Setelah siswa melewati tahap kelulusan pendidikan di tingkat SMA, selayaknya ia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi sangatlah penting bagi siswa SMA yang ingin menggali potensi dan kemampuan yang dimiliki. Namun pengambilan keputusan menentukan pilihan ke perguruan tinggi tidaklah mudah. Perjalanan dalam mengambil keputusan memilih keperguruan tinggi ternyata diperlukan pertimbangan yang matang. Memilih perguruan tinggi bagi siswa SMA sederajat, sama dengan memilih masa depan. B. PERMASALAHAN Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang menawarkan beragam disiplin ilmu yang mana hal ini membuat siswa terkadang harus menentukan sikap dalam mengambil keputusan untuk memilih program studi sesuai dengan minat dan bakat siswa. Banyaknya alternatif terkadang juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat keputusan. Adapun ketidak tepatan siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut salah satunya dapat disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh siswa yang berkaitan tentang pendidikan lanjut ke perguruan tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan siswa merasa tidak mempunyai gambaran tentang studi lanjutnya sehingga kesulitan dalam menentukan arah masa depan kariernya, siswa memilih studi lanjut bukan berdasarkan orientasi program studi, siswa tidak melakukan eksplorasi terhadap kekuatan dan kelemahan diri pada program studi yang akan diambil, serta tidak mandiri dalam mengambil suatu keputusan pemilihan Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 24 studi lanjut, dengan kata lain selalu bergantung pada orang lain yang di anggap berarti baginya, dimana saran tersebut bersifat subyektif, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar dan kecendrungan gagal dalam belajar, serta adanya asumsi yang keliru terhadap gengsi suatu program studi, hal-hal demikian akan menghambat proses untuk melakukan pilihan studi lanjut. C. TUJUAN Untuk menanggapi masalah yang dihadapi oleh peserta didik yang kurang informasi dalam pemilihan studi lanjut ke perguruan tinggi perlu bantuan para pembimbing seperti guru BK. Guru BK sangat berperan penting untuk membantu siswa serta dibutuhkan layanan bimbingan karir untuk mempersiapkan studi lanjut ke perguruan tinggi sehingga siswa mempunyai gambaran yang luas tentang perguruan karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal agar dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif, memberi kepuasan dan kebahagiaan. Konsep layanan BK dalam kurikulum 2013 tentang peminatan atau lebih tepatnya bantuan terhadap siswa dalam pemahaman mengenai bakat-minat, arah karier, serta pemilihan program studi atau jurusan yang diambil perlu pula didukung oleh kesiapan siswa dalam memahami lingkungan baru pada masa studi lanjutnya. Salah satu upaya mematangkan kesiapan studi lanjut siswa dalam hal ini siswa SMA yang akan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi adalah dengan menyediakan informasi secara detail dan mendalam tentang wawasan dunia perguruan tinggi dan siswa memahami akan potensi yang dimiliki agar dapat memilih program studi dengan tepat. Bimbingan karier di SMA berperan penting dalam mengembangkan kemandirian siswa dalam memilih jenjang pendidikan lanjutan, serta dapat memberikan gambaran dan harapan yang akan dicapai oleh siswa di masa yang akan datang. D. KAJIAN PUSTAKA 1. Bimbingan Karier Frank Parson pada tahun 1908 ketika ia berhasil membentuk suatu lembaga yang bertujuan untuk membantu anak-anak muda memperoleh pekerjaan. Pada awalnya penggunaan istilah vocational guidance lebih merujuk pada usaha membantu individu memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Frank Parson dalam [1] menjelaskan, VocationalGuidance merupakan bantuan untuk mencari pekerjaan. Namun pengertian ini meluas, bukan hanya mencari pekerjaan saja. National Vocational Guidance Assosiation dalam [2] mengartikan sebagai pemberian penerangan, pengalaman dan nasehat dalam memilih, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan pekerjaan. Sedangkan Supriatna [3] mendefinisikan Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkan, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal agar dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif, memberi kepuasan dan kebahagiaan. 2. Tujuan Bimbingan Karier di SMA Dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karier sudah mulai dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia pada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA pada waktu itu. Pemberian bimbingan karier untuk siswa SMA ditujukan agar siswa dapat mengenal kemampuan dirinya, mengenal nilai-nilai yang ada pada dirinya, memahami lingkungan sekitar, dan mengenal dunia kerja atau situasi pendidikan tinggi [4]. Aktivitas bimbingan karier di SMA harus memiliki tiga penekanan yaitu mendorong perkembangan karier, menyediakan perlakuan, dan membantu penempatan mengacu kepada perpindahan pelajar ketingkat pendidikan selanjutnya atau kekehidupan pekerjaan.Penekanan utama dalam aktivitas bimbingan karier bagi siswa haruslah didasarkan pada intensitas perencanaan, kesiapan berpartisipasi dalam kehidupan sebagai pribadi yang independent, dan keterarahan siswa kepada tujuan. Dalam hubungan dengan itu, the nasional conference on Guidance, Counseling, and placement in Career Development and Education Occupasional Decision-Makin Cysbers&Pritchard dalam[5] merekomendasikan tujuan-tujuan untuk aktivitas-aktivitas bimbingan karier di sekolah menengah sebagai berikut a. Siswa mengembangkan kesadaran akan perlunya implementasi yang lebih khusus dari tujuan-tujuan karier. b. Siswa mengembangkan rencana-rencana yang lebih khusus guna mengimplementasikan tujuan-tujuan karier. c. Siswa melaksanakan rencana-rencana untuk dapat memenuhi syarat-syarat memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran di tingkat sekolah lanjutan, dengan latihan dalam jabatan, atau dengan mengejar latihan lebih lanjut di perguruan tinggi atau pendidikan pasca sekolah lanjutan yang mengantar pada kualifikasi-kualifikasi untuk suatu okupasi khusus Penjelasan lain tentang tujuan bimbingan karier di SMA dikemukakan oleh Walgito [6], yaitu a. Mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangun dan sebagai warga negara Indonesia yang Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 25 berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b. Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, terutama di universitas dan institut. c. Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi, akademi, politeknik, program diploma, dan atau program lainnya yang setingkat. d. Memberi bekal kemampuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya. 3. Perguruan Tinggi Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi di Indonesia diklasifikasikan dalam 3 jenis, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi/Spesialis [7]. Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Pendidikan Akademik mencakup program pendidikan Sarjana S1, Magister atau Master S2 dan Doktor S3. Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, Sarjana Ekonomi SE, Sarjana Hukum SH, dan sebagainya. Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I D1, Diploma II D2, Diploma III D3 dan Diploma IV D4. Lulusan Pendidikan Vokasi akan mendapat gelar Vokasi, misalnya, Ahli Pratama Ahli Muda Ahli Madya dan sebagainya. Sedangkan Pendidikan Profesi/Spesialis adalah sistem pendidikan tinggi yang hanya dapat ditempuh setelah menyelesaikan program pendidikan Sarjana untuk dapat menguasai skill set spesifik yang dibutuhkan untuk menjajal profesi yang relevan. Lulusan Pendidikan Profesi/Spesialis akan mendapatkan Gelar Profesi yang sesuai dengan bidang pendidikan yang masing-masing ditempuh. 4. Jenis Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia a. Universitas Universitas terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Jadi Universitas bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi yaitu Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi. Universitas juga bisa menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai rumpun ilmu tanpa batas. Misalnya, rumpun ilmu agama syariah, ekonomi islam, ilmu penerangan agama Hindu, dan sebagainya, rumpun ilmu humaniora filsafat, sejarah, bahasa, dan sebagainya, rumpun ilmu sosial sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sebagainya, rumpun ilmu alam ilmu angkasa, ilmu kebumian, kimia, dan sebagainya, rumpun ilmu formal komputer, matematika, statistika, dan sebagainya dan rumpun ilmu terapan pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, dan sebagainya. Jadi, bisa dibilang univeristas adalah perguruan tinggi yang menyediakan apa pun kebutuhan pendidikan tinggi. b. Institut Institut terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas, Institut bisa menyelenggarakan dua jenis pendidikan tinggi juga, Pendidikan Akademik dan Pendidikan Institut Teknologi Bandung ITB hanya fokus kepada rumpun ilmu alam, sehingga fakultas-fakultas di ITB hanyalah yang terkait dengan ilmu alam, seperti ilmu angkasa, ilmu kebumian, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu fisika, dan institute dengan universitas adalah fakultas-fakultas dalam sebuah institut berasal dari satu jenis keilmuan saja. Sedangakan universitasterdiri dari fakultas-fakultas yang berasal dari berbagai jenis keilmuan. c. Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan Pendidikan Akademik dan/atau Pendidikan Vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sama seperti Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi bisa menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan Pendidikan berbeda dengan Universitas dan Institut, Sekolah Tinggi cuma terdiri dari satu fakultas yang terbagi ke dalam berbagai program studi. Misalnya, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi hanya menyediakan program studi-program studi dari Fakultas Komunikasi, seperti Hubungan Masyarakat, Penyiaran, Periklanan, dan Sekolah Tinggi di Indonesia adalah London School of Public Relationatau Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia. d. Politeknik Politeknik adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi. Jadi Politeknik nggak menyelenggarakan Pendidikan Akademik. Sesuai dengan jenis pendidikan tinggi yang ditawarkan, tujuan politeknik sendiri tentunya untuk mempersiapkan siswanya untuk menjadi anggota masyarakat yang punya kemampuan profesional agar mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi agar taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan umat manusia meningkat. e. Akademi Sama seperti Politeknik, Akademi adalah sekolah tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni tertentu. Beda antara Politeknik dan Akademi adalah, Politeknik bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari beberapa rumpun ilmu, sedangkan Akademi hanya bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dari satu cabang ilmu saja. Misalnya, di Politeknik Negeri Jakarta PNJ tersedia program studi dalam rumpun ilmu Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 26 rekayasa teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, dan sebagainya dan rumpun ilmu tata niaga akuntansi, bisnis, manajemen, dan sebagainya. Sementara Akademi Sekretaris dan Manajemen Don Bosco hanya berisi program studi seputar Kesekretariatan dan Manajemen. Dalam hal pengelolaan, perguruan tinggi juga terbagi lagi menjadi 3, yaitu 1 Perguruan Tinggi Negeri PTN, yaitu perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintahan, baik langsung berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional maupun di bawah departemen lain milik pemerintah. 2 Perguruan Tinggi Swasta PTS, yaitu perguruan tinggi yang dimilliki dan dikelola oleh perorangan atau kelompok/yayasan tertentu. 3 Perguruan Tinggi Kedinasan PTK, yaitu perguruan tinggi di bawah departemen selain Departemen Pendidikan Nasional, atau merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintahan sebagai penyelenggara pendidikan. 5. Jalur Masuk Perguruan Tinggi a. SNMPTN SNMPTN adalah kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor semester 1 satu sampai dengan semester 5 lima bagi SMA/SMK/MA atau sederajat dengan masa belajar 3 tiga tahun atau semester 1 satu sampai dengan semester 7 tujuh bagi SMK dengan masa belajar 4 empat tahun, serta portofolio akademik. Sekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN adalah SMA/SMK/MA atau sederajat termasuk SRI di luar negeri yang mempunyai NPSN Nomor Pokok Sekolah Nasional dan telah mengisi PDSS Pangkalan Data Siswa Sekolah dengan lengkap dan benar. Informasi lengkap tentang SNMPTN bisa dapatkan di b. PMDK-PN Jalur PMDK-PN Penelusuran Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri merupakan seleksi Jalur Undangan yang diperuntukkan bagi calon peserta/siswa sekolah yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Bidang Vokasi atau Politeknik Negeri di seluruh wilayah Indonesia. Pola seleksi ini tertuang dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui seleksi prestasi akademik siswa selama mengikuti pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Informasi lengkap serta tata cara pendaftaran Jalur PMDK-PN dapat diakses pihak sekoiah melalui situs c. SBMPTN SBMPTN adalah kepanjangan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, yaitu seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak paper based testing atau menggunakan komputer computer based testing, atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon Mahasiswa, dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia pusat. Informasi SBMPTN meliputi ketentuan dan persyaratan umum, tata cara pembayaran biaya seleksi, tata cara pendaftaran, jadwal pelaksanaan, dan jumlah pilihan PTN serta program studi. Secara rinci, informasi lengkap mengenai SBMPTN dapat dilihat di laman d. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kedinasan Perguruan Tinggi Kedinasan PTK merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang ada ikatan dengan lembaga pemerintah / kementrian sebagai penyelenggara pendidikan. PTK menawarkan kuliah yang biaya terjangkau dan beberapa gratis dan mendapatkan uang saku setiap bulan, beberapa diantaranya semi militer. PTK berbeda dengan PTN, di PTK mahasiswa akan kuliah dan setelah lulus dapat langsung bekerja. Tantangan kuliah di PTK adalah mahasiswa dituntut untuk belajar sebaik mungkin dan mampu lulus ujian setiap semester dengan nilai yang baik. Contoh dari institusi kedinasan antara lain; Politeknik Keuangan Negara STAN, Sekolah Tinggi Ilmu Statistika, Institut Pendidikan Dalam Negeri, Akademi Imigrasi, Sekolah Tinggi Sandi Negara, Sekolah Tinggi Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Informasi lengkap pendaftaran jalur ini bisa diakses di alamat PTK masing masing. e. UMPN UMPN Ujian Masuk Politeknik Negeri merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru Politeknik Negeri Jember melalui ujian tulis bersama-sama dengan 43 Politeknik Negeri Se-Indonesia. Jalur masuk ini merupakan salah satu jalur masuk yang cukup diminati, untuk yang lulus jalur ini akan kuliah disalah satu Politeknik Negeri dengan ketentuan reguler, biasanya setiap Politeknik Negeri memiliki dua kelompok masuk, yaitu kampus Pagi dan Kampus siang. Perbedaannya adalah jalur masuk untuk lulusan UMPN akan mendapatkan kesempatan kampus pagi, meski setiap Politeknik Negeri memiliki jalur seleksi ini tetapi sistem penyelenggaraan kembali kepada kampus masing-masing tidak seperti jalur PMDK PN yang diatur secara keseluruhan oleh panitia umum, sedangkn untuk UMPN dilaksanakan melalui Politeknik masing-masing. Untuk jalur UMPN ini tidak ada panitia pusat, jadi kalian harus mencari info dari web masing-masing politeknik. f. Mandiri PTN/ PTS Jalur Seleksi Mandiri adalah jalur penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan secara khusus oleh panitia dari Perguruan Tinggi Penyelenggara baik itu Perguruan Tinggi Negeri PTN atau Perguruan Tinggi Swasta PTS. Jalur seleksi mandiri di setiap Perguruan Tinggi memiliki nama dan sistem penerimaan yang berbeda-beda. Waktu penyelenggaraan seleksi mandiri ini juga beragam, ada Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan sebelum SBMPTN, dan ada yang menyelenggarakan setelahnya. Jika kalian ingin mengikuti jalur mandiri ini, maka harus rajin mengakses informasi terkait dari alamat web Perguruan Tinggi yang dituju. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 27 II. METODE A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu penelitian. Berdasarkan tujuan umum penelitian maka metode yang tepat dalam penelitian penelitian ini adalah metode deskriptif, karena dilakukan pada saat sekarang dengan sebagaimana adanya. Sebagaimana telah dikemukakan oleh Subana dan Sudrajat [8] mengatakan “Penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang terjadi pada saat penelitian ini berlangsung dan berlangsung dan menyajikan apa adanya. Metode deskriftif adalah suatu bentuk penguraian dan penginterpretasian yang memiliki kaitan dengan kondisi-kondisi yang ada, proses yang sedang berlangsung atau kecendrungan-kecendrungan yang sedang berkembang. Setelah metode ditentukan, maka bentuk penelitian harus sesuai dengan metode yang digunakan. Karena metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, maka bentuk penelitian pun sesuai dengan metode tersebut. Bentuk penelitian yang tepat dalam penelitian ini adalah “bentuk penelitian survey”. Bentuk penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti mengadakan survey langsung ke lokasi yang menjadi tempat penelitian. Sejalan dengan hal tersebut Sugiyono [9] mengatakan “survei pada umumnya merupakan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”. Dengan demikian penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan survey langsung ke SMA N yang ada di wilayah Jakarta Utara yaitu SMAN 13, SMAN 18, SMAN 15, SMAN 40, SMAN 45, dan SMAN 72, menghimpun data-data yang diperlukan, kemudian menganalisis dan mendeskrifsikan data-data tersebut hingga diperoleh jawaban pertanyaan-pertanyaan. B. SUMBER DATA Sumber data didapatkan dari penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto [10] Sumber data adalah tempat, orang atau benda dimana peneliti dapat mengamati, bertanya atau membaca tentang hal-hal yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, menurut Arikunto [10] “purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilannya sampelnya”. TABEL I SUMBER DATA C. TEKNIK ANALISIS DATA Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis mengikuti konsep dari Miles and Huberman. Miles and Huberman dalam [9] mengemukakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian hingga datanya jenuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman 1. Reduksi data data reduction, berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikan data yang telah direduksi akan memberikan gambaran-gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian data data display, artinya penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, network jejaring kerja dan chart. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi conclusion drawing, artinya kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan dikemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang kredibel. D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data menggunakan metode survey, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data dan sumber data sebagai uji keabsahan data. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Wawancara a. Hasil Wawancara dengan Guru BK di SMAN 13 Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK di SMAN 13 Jakarta Utara, peneliti mendapatkan data tentang layanan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi. Pelaksanaan layanan bimbingan karier dilakukan sejak semester satu tepatnya pada saat siswa duduk di kelas X, yaitu dengan mengenalkan jalur untuk masuk ke perguruan tinggi dengan menggunakan nilai raport dari semester 1-5, tujuannya agar siswa mempersiapkan diri dengan belajar lebih giat. Di semester awal kelas XII, siswa di motivasi untuk mencari informasi tentang perguruan tinggi, salah satunya tentang program studi, sehingga siswa Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 28 memiliki wawasan tentang perguruan mengetahui minat siswa mengenai studi lanjut ke perguruan tinggi maka Guru BK meminta siswa untuk menuliskan 2 program studi yang siswa minati. Sebelumnya Guru BK sudah membuat kriteria berdasarkan nilai akademik, tes bakat minat jika siswa memiliki, dan kemampuan orang tua dengan program studi pilihan siswa. Siswa yang memilih program studi sesuai dengan kriteria yang dibuat Guru BK maka akan dimotivasi untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber termasuk guru BK dan sebaliknya siswa yang memilih program studi tidak sesuai dengan kriteria yang dibuat Guru BK, siswa tersebut akan dipanggil untuk dilakukan konseling agar siswa memilih program studi di perguruan tinggi sesuai dengan kriteria yang dibuat Guru BK. Hambatan yang dialami Guru BK adalah keterbatasan waktu,sehingga pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi belum optimal. b. Hasil Wawancara di SMAN 15 Berdasarkan hasil wawancara yang di laksanakan dengan koordinator BK di SMAN 15 Jakarta, pelaksanaan bimbingan karier di SMAN 15 untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, diberikan kepada siswa kelas X, yaitu dengan mengenalkan jenis-jenis perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan jalur-jalur masuk ke perguruan tinggi salah satunya jalur masuk yang mengunakan nilai raport 1-5 yaitu jalur masuk SNMPTN. Untuk siswa kelas XI antusias untuk bertanya atau mencari informasi tentang studi lanjut sangat minim tetapi bagi yang berminat guru BK mempersilahkan untuk datang berkonsultasi. Siswa kelas XII, antusias untuk mencari informasi tentang studi lanjut sangat tinggi, ini dibuktikan banyak sekali siswa yang mendatangi guru BK untuk berkonsultasi. Langkah selanjutnya untuk lebih memantapkan wawasan siswa tentang dunia perguruan tinggi maka pihak sekolah yang di prakarsai guru BK mengundang perguruan tinggi universitas, institute, akademi, sekolah tinggi.Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada itu juga mengundang alumni yang sudah berhasil masuk di perguruan tinggi negeri untuk berbagi pengalamannya. Hambatan dalam pelaksanaan bimbingan karier bagi guru BK di SMAN 15 adalah keterbatasan waktu. Pelaksanaan bimbingan karier studi lanjut ke perguruan tinggi selama ini masih dilaksanakan secara insidental. Akibatnya Pelaksanaan bimbingan karier untuk studi lanjut ke perguruan tinggi tidak bisa dilaksanakan dengan optimal, yaitu belum dapat dilakukan secara personal dengan memperhatikan pilihan siswa dan di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa secara keseluruhan. c. Hasil Wawancara di SMAN 18 Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK di SMAN 18 Jakarta. Pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di lakukan kepada siswa kelas X. Diawali dengan memberikan informasi cara masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN yaitu menggunakan nilai raport dari semester 1 sampai agar siswa dapat mempersiapkan diri untuk belajar sungguh-sungguh sehingga memiliki nilai raport yang memenuhi syarat untuk ikut seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN. Bagi siswa yang tidak lolos masuk jalur SNMPTN di perkenalkan jalur lain salah satunya SBPTN dan diberikan berbagai informasi persyaratannnya. Bagi siswa yang ingin berkonsultasi tentang studi lanjut keperguruan tinggi Guru BK mempersilahkan datang ke ruang BK, biasanya Guru BK menanyakan terlebih dahulu minat dari siswa ingin memilih program studi apa, lalu guru BK bersama-sama siswa menganalisisnya disesuaikan dengan nilai akademik, tes IQ dari psikolog apabila siswa memiliki, kalau tidak ada biasanya hanya berdasarkan minat, dan prestasi belajar. Tidak jauh berbeda dengan sekolah sebelumnya hambatan dalam pelaksanaan bimbingan karier adalah masalah waktu. Guru BK merasa tidak optimal dalam memberikan bimbingan karier studi lanjut ke perguruan demikian guru BK selalu siap dan menerima dengan tangan terbuka apabila ada siswa yang ingin berkonsultasi. d. Hasil Wawancara di SMAN 40 Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK di SMAN 40 Jakarta, pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi di lakukan melalui konsultasi karier kepada guru BK, mengadakan pameran pendidikan yang mengundang perguruan tinggi, mengundang alumni yang sudah ada di fakultas masing-masing serta mengadakan seminar dengan narasumber alumni yang sudah sukses dalam kariernya, dan memberikan berbagai informasi tentang perguruan tinggi, karena keterbatasan waktu yang dimiliki guru BK maka siswa dimotivasi untuk mengeksplor informasi tentang perguruan tinggi dari berbagai sumber. e. Hasil Wawancara di SMAN 45 Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK di SMAN 45 Jakarta, pelaksanaan bimbingan karier untuk studi lanjut ke perguruan tinggi dilakukan dengan cara memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dimulai dari kelas X, guru BK memberikan informasi tentang jalur masuk perguruan tinggi yang menggunakan nilai raport dari semester 1 sampai semester 5. Disamping itu guru BK mulai memperkenalkan jenis perguruan tinggi dan program studi yang ada di perguruan tinggi. Karena keterbatasan waktu guru BK untuk masuk kelas, pelaksanaan bimbingan karier belum optimal karena Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 29 guru BK lebih memproitaskan pelayanan yang lebih penting, seperti menyelesaikan masalah-masalah yang dialami oleh siswa yang dapat mengganggu kelangsungan belajar siswa. Agar siswa memiliki wawasan tentang sekolah lanjut ke perguruan tinggi, guru BK mempersilahkan siswa yang membutuhkan layanan datang ke ruangan BK untuk berkonsultasi. Selain itu guru BK memotivasi siswa untuk mencari informasi tentang perguruan tinggi sebanyak-banyaknya terutama tentang perguruan tinggi dan program studi yang diminati. f. Hasil Wawancara di SMAN 72 Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK di SMAN 72 Jakarta, pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi dilakukan ketika siswa duduk di kelas X yaitu dengan mengenalkan jalur masuk SNMPTN yaitu jalur masuk perguruan tinggi dengan menggunakan nilai raport, dari semester 1-5 tujuannya agar siswa dapat mempersiapkan diri sejak dini. Selanjutnya untuk siswa kelas XII, diberikan layanan informasi dengan memperkenalkan jenis-jenis program studi di perguruan tinggi. Tahapan selanjunya Guru BK mengumpulkan data nilai rapot, nilai UN, hasil tes RAISEK yang dilakukan secara manual lalu hasilnya dicocokan dengan program studi pilihan siswa. Tahap ini prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga sehingga hasilnya tidak bisa diinformasikan pada siswa dengan ini karena keterbatan waktu sehingga hanya diberikan pada siswa yang membutuhkan yang menghubungi Guru BK dapat melaksanakan konsultasi di ruangan BK, dan membahas hasil tes RAISEK lalu dicocokan dengan nilai raport,dan nilai UN. Guru BK sadar, pelaksanaan bimbingan karier untuk studi lanjut ke perguruan tinggi belum dilaksanakan dengan optimal karena belum dapat melayani kepada seluruh siswa. 2. Hasil Data Dokumentasi Data dokumentasi yang berupa arsip merupakan catatan konselor, arsip, brosur perguruan tinggi, lembar RAISEC dan format-format tertentu dari bimbingan konseling sekolah yang digunakan selama proses pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi. B. PEMBAHASAN Melanjutkan studi ke perguruan tinggi memilih program studi, bagi siswaadalah hal yang penting karena sama dengan memilih karier di masa depan. Hal ini dijelaskan juga oleh Gunawan [11] bahwa “Pilihan untuk memasuki perguruan tinggi atau dengan kata lain melanjutkan studi atau pendidikan ke perguruan tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang dihadapi oleh orangtua dan siswa Sekolah Menengah Atas” Lebih lanjut Supriatna [3] menjelaskan masalah karier yang dirasakan siswa SMA diantaranya adalah siswa belum memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu setelah lulus SMA dan siswa kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat. Oleh sebab itu, sebelum membuat pilihan studi lanjut, siswa perlu membuat perencanaan yang matang atas beberapa informasi yang telah diperoleh, sehingga pada akhirnya siswa mampu membuat keputusan yang tepat atas pilihan studi lanjut sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya, serta keputusan yang dibuat tersebut tidak menimbulkan penyesalan dikemudian hari. Pelaksanaan bimbingan karier untuk studi lanjut keperguruan tinggi dilaksanakan untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pemahaman mengenai kemampuan, bakat-minat dan wawasan tentang perguruan tinggi. Pemilihan program studi yang diambil perlu pula didukung oleh kesiapan siswa dalam memahami lingkungan baru pada masa studi [12], juga menjelaskan bahwa salah satu upaya mematangkan kesiapan studi lanjut siswa dalam hal ini siswa SMA yang akan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi adalah dengan menyediakan informasi secara detail tentang diri sendiri dan wawasan dunia perguruan tinggi. Informasi yang akurat tentang wawasan dunia perguruan tinggi dan diri sendiri merupakan hal yang penting untuk mempengaruhi persepsi siswa terhadap keputusan kariernya agar siswa dapat menyesuaikan pilihan karier dengan potensi dirinya. Lebih jauh Frank Parson, dalam bukunya Choosing a Vocation Winkel & Hastuti [13], menunjukkan tiga langkah yang harus diikuti dalam memilih karier yang sesuai, yaitu pemahaman diri yang jelas mengenai kemampuan otak, bakat, minat, berbagai kelebihan dan kelemahan, serta ciri-ciri yang lain. Pengetahuan tentang keseluruhan persyaratan yang harus dipenuhi supaya dapat mencapai sukses dalam berbagai bidang pekerjaan, serta mengintegrasikan informasi tentang diri dan dunia kerja. Data yang didapatkan dari hasil wawancara, dengan beberapa koordinator guru BK ada banyak kegiatan yang di lakukan dalam membantu siswa untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi. Data yang didapat dari hasil wawancara, hampir memiliki kesamaan informasi yaitu pelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, diberikan mulai dari siswa berada di kelas X yaitu dengan memberikan informasi tentang jalur-jalur masuk perguruan tinggi salah satunya adalah jalur masuk perguruan tinggi menggunakan nilai raport dari semester 1-5 yaitu jalur masuk SNMPTN yang tujuannya, agar siswa dapat mempersiapkan diri dengan belajar lebih giat sehingga memiliki nilai raport yang sesuai dengan persyaratan jalur masuk menggunakan nilai raport dari semester 1 dan 5 yaitu jalur SNMPTN. Selain itu pemberian informasi tentang perguruan tinggi satu diantaranya informasi tentang program studi yang ada diperguruan tinggi yang dapat dipilih ketika siswa akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk siswa kelas XII. Kegiatan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi frekuensinya ditingkatkan, agar siswa memiliki wawasan dan mampu menentukan program studi dan perguruan tinggi Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 4 Nomor 1 bulan Maret 2019. Halaman 23-30 p-ISSN 2477-5916 e-ISSN 2477-8370 30 dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, yaitu dengan mengadakan pameran pendidikan yang mengundang perguruan tinggi dan alumni yang sudah ada di fakultas masing-masing serta ada seminar dengan narasumber alumni yang sudah sukses dalam karier. Selain itu untuk mengetahui program studi yang diminati siswa Guru BK meminta siswa untuk menuliskan dua program studi yang diminati, dikumpulkan dan diserahkan pada Guru BK,untuk disesuaikan dengan kemampuan siswa lalu dianalisis kesuaian dengan kriteria yang telah dibuat Guru BK. Hambatan pelaksanaan bimbingan karier studi lanjut ke perguruan tinggi adalah keterbatasan waktu yang dimiliki guru BK, sehingga bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki keperguruan tinggi tidak bisa diberikan kepada seluruh siswa secara personal. Guru BK sadar bahwa siswa yang akan melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi harus memiliki informasi tentang perguruan tinggi, dan tidak kalah penting siswa juga harus memiliki pengetahuan tentang pemahaman diri yaitu potensi yang dimiliki dan dicocokan dengan pilihan program studi yang sesuai. IV. KESIMPULAN Beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di wilayah Jakarta Utara telah melaksanakan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi. Berbagai cara dilakukan yaitu dengan memberikan informasi tentang perguruan tinggi seperti jenis-jenis jalur masuk perguruan tinggi dan jenis program studi yang ada di perguruan tinggi. Pada awal semester yaitu ketika siswa berada di kelas X, bimbingan karier untuk studi lanjut ke perguruan tinggi sudah dilaksanakan. Siswa diberikan informasi jalur masuk perguruan tinggi menggunakan nilai raport dari semester 1-5, yang tujuan agar siswa mempersiapkan diri sehingga memiliki nilai raport yang sesuai dengan persyaratan. Siswa kelas XI belum tertarik untuk mendapatkan informasi tentang perguruan tinggi, ini dibuktikan banyak siswa yang tidak antusias ketika bimbingan karier dilaksanakan, mereka beralasan, waktunya masih lama untuk mencari informasi tersebut. Pelaksanaan bimbingan karier sangat penting bagi siswa kelas XII, mereka sangat bersemangat dan antusias untuk mengikuti bimbingan karier, bahkan mereka bolak-balik keruangan BK untuk berkonsultasi, untuk membantu siswa agar memiliki wawasan yang dibutuhkan. Pihak sekolah yang diprakarsai oleh guru BK mengundang perguruan tinggi untuk memberikan informasi kepada siswa, selain itu alumni yang telah berada di perguruan tinggi juga dilibatkan untuk memberikan informasi tentang pengalaman mereka dalam menempuh studi lanjut di perguruan tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru BK di SMA Negeri 13, SMA Negeri 15, SMA Negeri 18, SMA Negeri 40, SMA Negeri 45, SMA Negeri 72, yang telah menerima dengan hangat dan terbuka untuk melakukan wawancara tentangpelaksanaan bimbingan karier untuk mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi, sehingga peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Gladding, S. T. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh. Indeks Jakarta. [2] Prayitno. & Amti, E. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok. Padang Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang. [3] Supriatna, M. 2009. Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja Rosdakarya. [4] Depdiknas. 2004. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta. [5] Rauf, M. Y. 2006. Program Bimbingan Karir Untuk Mencapai Kematangan Karir SMA Dikembangkan Berdasarkan Studi Deskriptif Tentang Kematangan Karir Siswa dan Layanan Bimbingan Karir di Beberapa SMA Negeri Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Bandung Tesis Universitas Pendidikan Indonesia. [6] Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta Penerbit Andi. [7] Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. [8] Subana, M. & Sudrajat 2009. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung CV Pustaka Setia. [9] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung CV Alfabeta. [10] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. [11] Gunawan, Y. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta Prenhallindo. [12] Winkel, W. S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan . Jakarta Gramedia. [13] Winkel, W. S., & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan Edisi Revisi, Cetakan Kelima. Jogjakarta Universitas Sanatha Dharma, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Bimbingan Karir di Sekolah MenengahM SupriatnaSupriatna, M. 2009. Layanan Bimbingan Karir di Sekolah Menengah. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja 2004. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Sistem Pendidikan NasionalDepdiknasDepdiknas. 2003. Undang-undang RI Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Penelitian IlmiahM SubanaSudrajatSubana, M. & Sudrajat 2009. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung CV Pustaka Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&DSugiyonoSugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung CV Penelitian Suatu Pendekatan PraktikS ArikuntoArikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Bimbingan dan Konseling Buku Panduan MahasiswaY GunawanGunawan, Y. 2001. Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta dan Konseling di Institusi PendidikanW S WinkelWinkel, W. S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta dan Konseling di Institusi Pendidikan Edisi Revisi, Cetakan KelimaW S WinkelS HastutiWinkel, W. S., & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan Edisi Revisi, Cetakan Kelima. Jogjakarta Universitas Sanatha Dharma, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Bimbingan dan Konseling kelompokPrayitnoE AmtiPrayitno. & Amti, E. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok. Padang Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
ETujuan Umum Peserta didik memahami tentang seluk beluk perguruan tinggi serta mampu menentukan pilihan yang tepat dalam melanjutkan studi dan sukses dalam pelaksanaan ujiannya F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat mengenal Perguruan Tinggi, Swasta, dan kedinasan yang ada di Indonesia 2. Peserta didik dapat memahami proses penerimaan mahasiswa menyampaikan pengertian tentang perguruan tinggi 3.guru BK menjelaskan jenis-jenis perguruan tinggi di Indonesia 4.siswa diminta untuk mengisi lembar kerja mengenai pemahaman mereka terhadap perguruan tinggi dan tahap akhir 1. siswa dipilih untuk menjelaskan kembali materi yang disampaikan tinggi 2. Guru BK melakukan refleksi atau 1Y1yzY.
  • k4plgfqgei.pages.dev/262
  • k4plgfqgei.pages.dev/110
  • k4plgfqgei.pages.dev/113
  • k4plgfqgei.pages.dev/222
  • k4plgfqgei.pages.dev/471
  • k4plgfqgei.pages.dev/512
  • k4plgfqgei.pages.dev/436
  • k4plgfqgei.pages.dev/836
  • k4plgfqgei.pages.dev/676
  • k4plgfqgei.pages.dev/386
  • k4plgfqgei.pages.dev/232
  • k4plgfqgei.pages.dev/796
  • k4plgfqgei.pages.dev/573
  • k4plgfqgei.pages.dev/486
  • k4plgfqgei.pages.dev/700
  • materi bk mengenal perguruan tinggi